This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Kamis, 28 Februari 2013

PERBEDAAN ILMU KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI


PERBEDAAN ILMU KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi
Program Sistem Informasi lebih berfokus pada pengintegrasian solusi berbasis teknologi informasi dengan proses bisnis untuk memenuhi kebutuhan informasi bisnis dan usaha-usaha lain, yang memungkinkan tercapainya tujuan sebuah organisasi dengan efektif dan efisien. Perspektif bidang ilmu ini lebih memandang teknologi sebagai instrumen untuk mencatat, menghasilkan, mengolah, serta mendistribusikan informasi. Ahli-ahli di bidang ini memiliki kemampuan untuk memetakan kebutuhan informasi sebuah organisasi, dan menentukan cara terbaik teknologi informasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Selain penguasaan aspek teknologi informasi, seorang pakar sistem informasi juga harus memahami prinsip-prinsip manajemen dan bisnis. Sebagai konsekuensinya, kurikulum di bidang sistem informasi juga mencakup materi mengenai kerangka bisnis dan manajemen, di samping penguasaan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras komputer.
Lulusan dari program ini memiliki keahlian yang sangat dibutuhkan industri saat ini, di mana pemanfaatan teknologi informasi sering menjadi kunci keunggulan sebuah organisasi.
Ilmu Komputer
Teknik Informatika

Program yang berjudul Ilmu Komputer dan Teknik Informatika pada dasarnya adalah program yang sama. Cakupannya cukup luas, mulai dari fondasi teoritis mengenai perancangan algoritma, yaitu konsep dasar yang melandasi pengembangan perangkat lunak, sampai kepada penerapan mutakhir berupa aplikasi robotika, kecerdasan buatan, bio-informatika, dan topik-topik menarik lainnya.
Fokus kurikulum Ilmu Komputer dan Teknik Informatika seringkali lebih ilmiah dan teoritis, dan cukup banyak mengandung unsur matematika dan logika.
Seorang lulusan Ilmu Komputer/Teknik Informatika memiliki kemampuan untuk merancang dan mengembangkan perangkat lunak yang canggih untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit. Mereka jugalah yang senantiasa menemukan inovasi baru di bidang ilmu komputer. Sebagai contoh, saat ini kita sudah mengenal baik fasilitas Internet dan World Wide Web, yang tidak akan terwujud tanpa kemajuan di sub-bidang ilmu komputer seperti jaringan komputer (computer networking), basis data (database), serta interaksi manusia komputer. Saat ini, ilmuwan komputer menggunakan teknologi komputer untuk pengembangan robot yang cerdas, pemodelan DNA manusia, serta pembuatan program yang dapat memahami berbagai data dalam bentuk teks, gambar, suara, maupun video.

Teknik Komputer
Teknologi Komputer

Program ini berfokus pada perancangan dan pembangunan komputer dan sistem berbasis komputer. Topik yang dipelajari adalah perangkat keras, perangkat lunak, sistem komunikasi, serta interaksi antara semua elemen tersebut. Sistem pendidikannya biasanya lebih banyak menganut pendekatan rekayasa/terapan (engineering) daripada ilmiah (science).
Mahasiswa pada program Teknik/Teknologi Komputer lebih banyak mempelajari perancangan sistem perangkat keras dijital, termasuk komputer dan sistem telekomunikasi. Perangkat lunak tetap dipelajari,namun fokusnya terletak pada interaksinya dengan perangkat keras.
Sebuah sub-bidang yang cukup banyak diminati di Teknik/Teknologi Komputer adalah sistem tertanam (Embedded Systems), yaitu pengembangan perangkat selain komputer yang sebetulnya memiliki sistem perangkat keras maupun lunak ‘tertanam’ di dalamnya, misalnya telepon seluler, sensor dan peralatan medis, dan lain-lain.

Kamis, 21 Februari 2013

perkembangan ilmu dan budaya nasional

Perkembangan Ilmu dan Kebudayaan Nasional 

 

  1. A.    Pendahuluan
    1. Latar Belakang
Ilmu dan kebudayaan keduanya memiliki keterkaitan karena saling mempengaruhi. Keduanya juga memiliki kaitan erat dengan manusia, karena manusia inilah yang membentuk kebudayaan, merumuskan ilmu dan menciptakan teknologi, serta mengembangkannya, karena manusia mempunyai akal dan bahasa. Antara manusia dan ilmu keduanya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Manusia yang merumuskan dan mengembangkan ilmu. Adapun sumbangan ilmu bagi manusia adalah ilmu sebagai suatu cara berpikir atau pola pikir manusia, sarana menemukan kebenaran dan ilmu digunakan sebagai sistem nilai dan moral. Selain itu ilmu berfungsi sebagai pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.Kebudayaan terbentuk dalam masyarakat, artinya manusialah yang membentuk kebudayaan. Adapun sumbangan kebudayaan bagi manusia adalah kebudayaan secara umum akan memengaruhi manusia yang ada di dalamnya, karena dalam kebudayaan terdapat garis-garis pokok tentang perilaku atau blueprint of behavior. Suatu masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakatnya.

  1. Rumusan Masalah
    1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu, budaya dan kebudayaan nasional?
    2. Bagaimana peranan ilmu terhadap pengembangan kebudayaan nasional?

  1. B.     Hakikat Ilmu, Budaya dan Kebudayaan Nasional
    1. Ilmu
Istilah ilmu diambil dari bahasa inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari dan mengetahui. Menurut The liang Gie (dalam Ihsan, 2010:108) ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

  1. Budaya
Kata kebudayaan berasal dari kata sanskerta buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal (Ihsan, 2010:245). Dengan demikian  ke-budaya-an dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
  1. Kebudayan Nasional
Definisi kebudayaan dari para ahli sangat beragam, sehingga pemilihan definisi kebudayaan yang tepat sangat sulit. Berikut ini beberapa pengertian kebudayaan dari para ahli (Ihsan, 2010:246):
  1. Koentjaningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
  1. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapaikeselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
  1. A.L. Kroeber dan  C Kluckhohn
A.L. Kroeber dan  C Kluckhohn dalam bukunya culture, A Critical review of conceps and definisions mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
Menurut Suseno (1992) kebudayaann nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di Negara tersebut. Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya yang terdapat dalam wilayah Republik Indonesia. Tanpa budaya-budaya itu tak ada Kebudayaan Nasional. Itu tidak berarti Kebudayaan Nasional sekadar penjumlahan semua budaya lokal di seantero Nusantara. Kebudayan Nasional merupakan realitas, karena kesatuan nasional merupakan realitas. Kebudayaan Nasional akan mantap apabila di satu pihak budaya-budaya Nusantara asli tetap mantap, dan di lain pihak kehidupan nasional dapat dihayati sebagai bermakna oleh seluruh warga masyarakat Indonesia.

  1. C.    Peranan Ilmu terhadap Kebudayaan Nasional
Dalam pengembangan kebudayaan nasional nilai kritis, rasional, logis, objektif, terbuka, menjunjung kebenaran dan mengabdi secara nasional sangat diperlukan. Dalam menghadapi dunia modern sekarang ini diperlukan cara-cara yang terkandung dalam nilai-nilai ilmiah. Pengembangan kebuyaan nasional pada hakikatnya adalah perubahan dari  kebudayaan yang sekarang bersifat konnvensional ke arah situasi kebudayaan yang lebih mencerminkan aspirasi tujuan nasional.
Talcot Parsons (Suriasumantri, 1990:272) menyatakan bahwa ilmu dan kebudayaan saling mendukung satu sama lain. Dalam beberapa tipe masyarakat ilmu dapat berkembang dengan pesat, demikian pula sebaliknya, masyarakat tersebut tak dapat berfungsi dengan wajar tanpa di dukung perkembangan yang sehat dari ilmu dan penerapan. Ilmu dan kebudayaan berada dalam posisi yang saling tergantung dan saling mempengaruhi. Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi kebudayaan. Sedangkan di pihak lain, pengembangan ilmu akan mempengrauhi jalannya kebudayaan.
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur dari kebudayaan. Kebudayaan nasional merupakan kebudayaan yang mencerminkan aspirasi dan cita-cita suatu bangsa yang diwujudkan dengan kehidupan bernegara. Dalam kerangka pengembangan kebudayaan nasional ilmu mempunyai peranan ganda (Suriasumantri, 1990:272) yaitu:
  1. Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terselenggaranya pengembangan    kebudayaan nasional.
  2. Ilmu merupakan sumber nilai yang meengisi pembentukan watak suatu bangsa.
Dalam perkembangan zaman yang begitu cepat, terkadang ilmu dikaitkan dengan teknologi. Kebudayaan kita tak terlepas dari teknologi. Namun sayangnya yang memiliki pengaruh yang dominan pada kebudayaan adalah teknologi, padahal teknologi adalah buah/produk kegiatan ilmiah. Sedangkan ilmu sendiri yang merupakan sumber nilai yang konstruktif memiliki ruang yang sempit dalam pengembangan kebudayaan nasional. Maka dari itu, pemahaman terhadap hakikat ilmu perlu dijadikan fokus pembicaraan dalam rangka untuk mengembangkan kebudayaan nasional, setelah itu baru dibahas mengenai langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk meningkatkan peranan keilmuan dalam pengembangan kebudayaan nasional.
  1.  Ilmu sebagai suatu cara berpikir
Ilmu merupakan suatu cara berpikir dalam menghasilkan sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang dapat diandalkan. Berpikir bukan satu-satunya cara dalam mendapatkan pengetahuan, demikian juga ilmu bukan satu-satunya produk dari kegiatan berpikir. Ilmu merupakan produk dari hasil proses berpikir menurut langkah-langkah tertentu yang secara umum dapat disebut sebagai berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah merupakan proses berpikir/ pengembangan pikiran yang tersusun secara sistematis yang berdasarkan pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah ada.
  1. Ilmu sebagai asas moral
Dari awal perkembangan ilmu selalu dikaitkan dengan masalah moral. Copernicus (1473-1543) yang menyatakan bumi berputar mengelilingi matahari, yang kemudian diperkuat oleh Galileo (1564-1642) yang menyatakan bumi bukan merupakan pusat tata surya yang akhirnya harus berakhir di pengadilan inkuisisi. Kondisi ini selama 2 abad mempengaruhi proses perkembangan berpikir di Eropa. Moral reasioning adalah proses dimana tingkah laku manusia, institusi atau kebijakan dinilai apakah sesuai atau menyalahi standar moral. Kriterianya: Logis, bukti nyata yang digunakan untuk mendukung penilaian haruslah tepat, konsisten dengan lainnya (http://scribd.com.FilsafatIlmu_dan_MetodeRiset)
Dua karakteristik yang merupakan asas moral bagi ilmuan antara lain (Suriasumantri, 1990:274) yaitu:
  1. Meninggikan kebenaraan
Ilmu merupakan kegiatan berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, atau secara lebih sederhana, ilmu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran. Kriteria kebenaran ini pada hakikatnya bersifat otonom dan terbebas dari struktur kekuasaan diluar bidang keilmuan. Ini artinya, untuk mendapatkan suatu pernyataan benar atau salah seorang ilmuan harus terbebas dari intervensi pihak lain diluar bidang keilmuan.
  1. Pengabdian secara universal
Seorang ilmuan tidak mengabdi pada golongan tertentu, penguasa, partai politik ataupun yang lainnya. Akan tetapi seorang ilmuan harus mengabdi untuk kepentingan khalayak ramai.
Dari karakteristik ilmuan diatas, dapat kita ketahui bahwa ilmu yang merupakan kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar haruslah terlepas dari pengaruh asing diluar bidang keilmuan (bebas nilai) dan harus memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas bukan golongan tertentu. Namun dalam hal ini para ilmuan dalam rangka untuk melakukan penelitian tidak dapat terlepas dari nilai-nilai ilahiyah, norma yang berlaku dalam masyarakat dan kondisi budaya agar hasil dari penelitian tersebut tidak mendatangkan kerusakan yang berakibat fatal, baik bagi manusia itu sendiri maupun alam semesata.
  1.  Nilai-nilai ilmiah dan pengembangan kebudayaan nasional
Nilai yang terpancar dari hakikat keilmuan yakni, kritis, rasional, logis, obyektif, terbuka, menjunjung kebenaran dan pengabdian universal (Suriasumantri, 1990:275).
Pada hakikatnya, perkembangan kebudayaan nasional adalah perubahan dari kebudayaan yang sekarang bersifat konvensional kearah situasi kebudayaan yang lebih mencerminkan asprasi dan tujuan nasional. Proses perkembangan kebudayaan ini pada dasarnya adalah penafsiran kemabli nilai-nilai konvensional agar lebih sesuai dengan tuntutan zaman serta penumbuhan nilai-nilai bru yang fungsional. Untuk terlaksananya proses dalam pengembangan kebudayaan nasional tersebut maka diperlukan sifat kritis, rasional, logis, obyektif, terbuka, menjunjung kebenaran dan pengabdian universal.
  1. Kearah peningkatan peranan keilmuan
Berdasarkan pada penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa ilmu memiliki peran dalam mendukung perkembangan kebudayaan nasional. Diperlukan langkah-langkah yang sistemik dan sistematik untuk meningkatkan peranan dan kegiatan keilmuan dalam peerkembangan kebudayaan nasional yang pada dasarnya mengandung beberapa pemikiran sebagaimana tercakup di bawah ini (Suriasumantri, 1990:278), antara lain:
  1. Ilmu merupakan bagian dari kebudayaan dan oleh sebab itu langkah-langkah ke arah peningkatan peranan dan kegiatan keilmuan harus memperhatikan situasi kebudayaan masyarakat kita.
  2. Ilmu merupakan salah satu cara menemukan kebenaran, disamping itu masih terdapat cara-cara lain yang sah sesuai dengan lingkup pendekatan dan permasalahannya masing-masing. Pendewaan terhadap akal sebagai satu-satunya sumber kebenaran harus dihindarkan.
  3. Meninggikan integritas ilmuan dan lembaga. Dalam hal ini modus operandinya adalah melaksanakan dengan konsekuen kaidah moral dari keilmuan.
  4. Pendidikan keilmuan harus sekaligus dikaitkan denga pendidikan moral.
  5. Pengembangan bidang keilmuan harus disertai dengan pengembangan   dalam bidang filsafat terutama yang menyangkut keilmuan.
  6. Kegiatan ilmiah haruslah bersifat otonom yang terbebas dari kekangan struktur kekuasaan.

Sedangkan menurut Ardi (dalam Ihsan, 2010:251) langkah-langkah yang sistematik dalam mengembangkan kebudayaan sebagai berikut:
  1. Ilmu dan kegiatan ilmuwan  disesuaikan dengan kebudayaan yang ada dalam masyarakat kita, dengan pendekatan eddukatif dan persuasif dan menghindari konflik-konflik, bertitik tolak dari reinterpretasi nilai yang ada dalam argumentasi keilmuwan.
  2. Menghindari scientisme dan pendasaran terhadap akal sebagai satu-satunya kebenaran.
  3. Meningkatkan integritas ilmuwan dan lembaga keilmuwan dan melaksanakan dengan konsekuen kaidah moral kegiatan keilmuwan.
  4. Pendidikan keilmuwan sekaligus dikaitkan dengan pendidikan moral. Etika dalam kegiatan keilmuwan mempunyai kaidah imperatif.
  5. Pengembangan ilmu disertai pengembangan bidang filsafat. Filsafat ilmu hendaknya diberikan di pendidikan tinggi . Walaupun demikian kegiatan ilmiah tidak lepas dari kontrol pemerintah dan kontrol masyarakat.
Namun ini bukan berarti kegiatan keilmuan harus bebas dari sistem kehidupan. Seorang ilmuan tidak akan terlepas dari kehidupan sosial, ideology dan agama, walaupun tidak mengikat namun seorang ilmuan harus memperhatikan norma-norma yang berlaku pada masing daerah.
Ilmuan-Pengarang terkenal CP. Snow dalam bukunya yang sangat provokatif The Two Culture mengingatkan Negara-negara barat akan adanya dua pola kebudayaan dalam tubuh mereka yakni masyarakat ilmuan dan non ilmuan yang menghambat kemajuan di bidang ilmu dan teknologi. Analogi ini dapat diterapkan pula di Negara kita, akan lebih jauh lagi dimana dalam bidang keilmuan itu sendiri di Negara kita telah mengalami polarisasi dan membentuk kebudayaan sendiri. Polarisasi ini didasarkan kepada kecenderungan beberapa kalangan tertentu untuk memisahkan ilmu kedalam dua golongan yakni ilum-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial (Suriasumantri, 1990:275). Memang tidak dapat dielak bahwa terdapat perbedaan antara ilmu alam dan ilmu sosial, namun perbedaan ini tidak mengarah kepada perbedaan yang fundamental. Dasar epistimologi dan aksiologi kedua ilmu tersebut sama, metode yang dipergunakan untuk mendapatkan ilmu tersebut juga menggunakan metode ilmiah yang sama.
Dalam hal ini objek (ontology) dari masing-masing ilmu terebut yang berbeda. Objek Ilmu Pengetahuan alam adalah alam semesta seperti gejala fisika, reaksi kimia, anatomi tubuh manusia, hewan dan tumbuhan dan lain sebagainya. Sementara yang menjadi objek dari ilmu pengetahuan social adalah perilaku manusia baik dia sebagai individu maupun sebagai manusia sosial, sistem kehidupan yang berlaku dan lain sebagainya. Walaupun perbedaan ini terdapat pada perbedaan objek (ontologi) ilmu atau objek yang diteliti, ini tidak seharusnya menjadi jurang pemisah antara ilmu-ilmu itu sendiri.
Namun secara teknis dapat kita lihat bahwa ilmu-ilmu alam mempelajari dunia fisik yang relatif tetap dan pasti dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial yang menjadikan mansuia sebagai objek penelaahan. Manusia memiliki satu karakteristik yang unik yang membedakan dia dengan wujud yang lain. Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar, dan dengan faktor inilah dia mampu mengembangkan kebudayaan dari waktu ke waktu. Perbedaan variasi karakter ini tidak hanya dari segi waktu saja namun perbedaan daerah juga menyebabkan perbedaan kebudayaan. Dengan perbedaan ini tidak menjadi jurang pemisah antara ilmu sosial dan ilmu alam, karena tujuan dari ilmu adalah mencari penjelasan dari gejala-gejala yang kita temukan yang memungkinkan kita mengetahui sepenuhnya hakikat objek yang kita hadapi. Hal ini berlaku bagi ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial (Suriasumantri, 1990:282).
Adanya dua kebudayaan yang terbagi ke dalam ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial ini masih terdapat di Indonesia. Hal ini dicerminkan dengan adanya jurusan Pasti-Alam dan Sosial-Budaya dalam sistem pendidikan kita, ini dapat kita lihat pada penjurusan kelas siswa di Sekolah Menengah Atas dan di perguruan tinggi. Jika kita menginginkan kemajuan dalam bidang keilmuan yang mencakup baik ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam, maka dualisme kebudayaan ini harus dibongkar. Adanya pembagian jurusan ini merupakan hambatan psikologis dan intelektual bagi pengembangan keilmuan di negara kita. Sudah menjadi rahasia umum bahwa jurusan pasti (alam) dianggap lebih mempunyai prestise dibandingkan dengan jurusan sosial. Hal ini akan menyebabkan mereka mempunyai minat dan bakat di bidang ilmu-ilmu sosial akan terbujuk memilih jurusan ilmu-ilmu alam karena alasan sosial-psikologis.
Di pihak lain mereka yang terkotak dalam jurusan sosial-budaya dalam proses pendidikannya kurang mendapatkan bimbingan yang cukup tentang pengetahuan matematikanya untuk menjadi ilmuan yang handal di bidangnya, karena mereka menganggap bahwa matematikan bukan merupakan bagian dari ilmu sosial.
Suatu usaha yang fundamental dan sistematis dalam menghadapi masalah ini perlu diusahakan. Adanya dua pola kebudayaan dalam bidang keilmuan kita, bukan saja merupakan sesuatu yang regresif melainkan juga destruktif, bukan saja bagi keilmuan itu sendiri, melainkan juga bagi pengembangan peradaban secara keseluruhan.

sains dan teknologi


Sains dan Teknologi
Selamat datang di website Ilmu Sains. Di sini kita menyediakan informasi, berita dan pertanyaan mengenai dunia sains untuk guru-guru dan siswa-siswi.
Alexander Graham Bell
Apakah ini Bapaknya TIK? (Teknologi Info Komunikasi) Salah satu kata yang sering muncul di dunia sains di film, novel dan komik adalah "Mad" (Gila), misalnya kita sering mendengar "Mad Scientist". Tetapi seperti kata 'benci' diangkat sebagai singkatan untuk 'benar-benar cinta', 'gila' adalah singaktan untuk 'giat lankah'. Kalau kita melaksankan sesuatu yang luar biasa kita sering disebut gila, pada hal itu bisa sebagai langkah awal ke sesuatu yang dapat merubah gaya hidup manusia di seluruh dunia, misalnya lampu listrik, telpon, dll. Tanpa orang gila begini kita tidak dapat cepat maju!.

Sains adalah ilmu yang seperti ilmu lain terus menambahkan pengetahuan dari penelitian oleh orang yang berdisiplin dan rajin. Tetapi seringkali kemajuan sains muncul dari idea yang dari awal dianggap gila. Kita harus berani dan percaya diri, dan ingat bahwa kita dapat gagal 1000 kali dalam kegiatan percobaan, tetapi kita hanya perlu berhasil sekali, dan idea kita sudah terbukti.
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan.

Pentingnya terampil berkomunikasi dapat dibuktikan secara sepintas melalui berbagai surat kabar harian/koran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi. Bahkan saat ini begitu terasa pentingnya bagi para pelajar Indonesia bertepatan dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia.

Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti

Pemecahan MasalahSains dan teknologi merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan kreatifitas termasuk mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah (problem solving). Berkaitan dengan praktek pengajaran modern di sekolah, pembelajaran kontekstual (di Indonesia dikenal sebagai PAKEM) maka para pelajar dapat beraktifitas baik secara individu, berpasangan ataupun secara berkelompok. Bertukar fikiran dan saling mengembangkan secara konstruktif adalah bagian penting dalam mengembangkan kepribadian kita. Foto di atas kita dapat melihat beberapa hal yang salah. Pertanyaan kami: berapa hal yang anda dapat melihat yang salah di fotonya? (foto besar ada)

Bertukar pendapat dan pengetahuan tidak hanya terbatas di sekolah atau kantor. Sama pentingnya adalah kita di dalam masyarakat global bertukar informasi sains dan teknologi dengan masyarakat yang lebih luas baik di dalam negri maupun dengan masyarakat dunia.
Di website ini kami menyediakan kesempatan untuk membahas hal-hal terkait dengan sains dan teknologi, memasang link ke situs sains dan teknologi, atau mamasang informasi mengenai pengembangan ilmu sains dan teknologi.

Ilmu Computer

Ilmu Computer

Update Informasi Teknologi Terbaru, Gadget Terbaru, Berita Teknologi Terbaru - Sobat mungkin sudah sering melihat video maupun film yang menampilkan kecanggihan teknologi terbaru untuk masa depan. Tapi apa jadinya jika hal tersebut menjadi nyata dan bisa sobat miliki? Saat ini mungkin fungsi meja bagi sobat hanya sebagai peralatan rumah tangga untuk meletakkan peralatan tulis menulis atau sekedar pengisi interior ruangan. Pada awal tahun 2011, beredar kabar munculnyateknologi tv hologram. Tapi baru-baru ini, dipenghujung tahun 2011, Microsoft membuat sebuah terobosan dengan teknologi yang diberi nama Microsoft Surface, dimana sebuah kombinasi antara meja, komputer, kamera, serta touch sensivity berukuran sebesar yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi untuk berbagai aktivitas.

Pada meja besar yang menggunakan LCD touch screen 40 inci, Microsoft menempatkan sebuah smartphone pada layar, seketika Microsoft Surface akan mengenali perangkat tersebut dan menampilkan informasi mengenai perangkat serta memungkinkan untuk memilih model yang berbeda. Kabarnya, Microsoft telah mengkonfirmasi harga terbaru untuk meja masa depan yang akan mereka rilis pada tahun 2012 nanti di pasar Amerika sebesar $8.900.

Teknologi Terbaru 2012 : Meja Masa Depan Microsoft Surface dan EXOdesk

Seperti halnya Microsoft Surface, teknologi terbaru untuk masa depan lainnya, sebuah meja interaktif, EXOdesk, memungkinkan sobat untuk melakukan semua aktivitas pada virtual space. EXOdesk sebenarnya merupakan sebuah tabletop computer yang menawarkan layar high definition 40 inci, di mana kita bisa memanipulasi virtual object dengan menyentuh dan dragging. EXOdesk akan dirilis pada tahun 2012 mendatang dengan harga $1,299.

Pada video dibawah ini bisa sobat saksikan penampakan kecanggihan teknologi terbaru untuk masa depan dengan tampilan virtual keyboard, RSS feed stream, simulasi permainan piano, dan aplikasi untuk permukaan tabletop.


KURANGNYA PEMAHAMAN ILMU TEKNOLOGI DI PERDALAMAN INDONESIA AKIBATNYA MEMICU TINGGINYA ANGKA KEMISKINAN

KURANGNYA PEMAHAMAN ILMU TEKNOLOGI DI PERDALAMAN INDONESIA AKIBATNYA MEMICU TINGGINYA ANGKA KEMISKINAN

 


Di era globalisasi ini ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting dan bermanfaat, apalagi untuk perdesaan ataupun daerah pedalaman yang masih belum terjamah oleh ilmu pengetahuan yang luas serta kemajuan teknologi yang pesat.
Di daerah pedalaman Indonesia masih banyak yang belum mengetahui atau mengerti tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini. Di Indonesia bagian timur seperti papua, Maluku dan daerah timur lainnya mengalami keterbelakangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Hal ini di sebabkan wilayah mereka yang ada di pedalaman dan sulit di akses oleh orang lain.
Sebagai contoh kita dapat bandingkan dengan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan besar dan berkelas menengah keatas. Mereka dengan leluasa dapat menikmati kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah semakin berkembang, akan tetapi tak jarang juga masyarakat yang berkelas menengah ke bawah di luar daerah pedalaman sudah banyak yang dapat menikmati kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah pedalaman mengalami kelangkaan yang juga di sebabkan karna pembagian teknologi yang kurang merata, hal ini juga yang memicu angka kemiskinan di pedalaman sangat tinggi. Pemerataan ilmu pengetahuan dan teknologi ke daerah pedalaman yang di lakukan pemerintah di rasa belum membantu, karna bisa di lihat kemiskinan masyarakat di pedalaman hingga sekarang masih jadi sorotan. Walaupun kita tidak bisa memungkiri bahwa usaha pemerintah dalam meratakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk daerah pedalaman sudah lumayan baik walaupun belum memberikan pengaruh besar untuk angka kemiskinan di daerah pedalaman Indonesia.
Awalnya kita hanya berfikir bahwa kemiskinan di Indonesia hanya di picu oleh sempitnya peluang kerja bagi masyarakat tetapi ternyata ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peran yang besar untuk meminimalisir angka kemiskinan di daerah pedalaman Indonesia, karena pengelolahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik dan benar dapat menghasilkan suatu masyarakat yang secara moral dan material jauh lebih bagus.
Untuk keluar dari lingkar kemiskinan tentu saja masyarakat memerlukan ilmu pengetahuan yang luas. Sebagai contoh masyarakat menengah keatas, mereka selalu menomor satukan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi makanya sosialisasi mereka lebih bagus. Baik di lingkungan mereka sendiri maupun di lingkungan kerjanya. Di banding masyarakat menengah ke bawah, mereka rendah akan pengetahuan maka dari itu pemikiran mereka sangatlah sempit dan hanya mengandalkan keberuntungan mereka dapatkan saja.
Oleh karena itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merata sangatlah diperlukan untuk mensejahterakan dan mengeluarkan mereka sehingga pemerintah setidaknya sedikit dapat meminimalisir angka kemiskinan. Karna semakin maju perkembangan jaman, semakin maju pula perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan semakin berkembang kebutuhan hidup yg kita hadapi semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

ilmu pengetahuan dan teknologi dalim islam


Para Ilmuwan Islam

ISLAM adalah agama yang memicu perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi dan memiliki peradaban yang sangat mengagumkan Dunia. Bisa dikatakan jika Islam tidak ada, maka dunia selamanya akan gelap dengan kebodohan, seperti pada masa-masa keajaiban. Mengapa? karena Islam adalah penggerak perkembangan Ilmu pengetahuan dan Peradaban yang sekarang biasa kita nikmati hasilnya.
Dunia saat ini sedang disibukkan dengan kampanye globalisasi besar-besaran “penghilangan identitas” umat Islam. Dan yang terjadi sekarang bukanlah perang dalam bentuk kontak senjata tetapi perang dalam bentuk pemikiran. Untuk memuluskan proyek ini, salah satu cara yang dilakukan oleh Barat ialah mencuci otak pelajar-pelajar Muslim yang belajar di Barat. Bahkan saat ini jenggot, baju koko, gamis, jilbab, dan cadar selalu distigmakan sebagai “costum” teroris.
Ilmu yang hanya bersandarkan humanistik yang dikembangkan Barat saat ini, telah menghasilkan masyarakat yang kehilangan orientasi hidup. Berbeda dengan Barat, Islam memandang ilmu sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Ilmu dalam Islam selalu disandarkan pada pijakan theistik. Padahal dalam Islam, mencari ilmu bagi setiap muslim dan muslimat adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga dalam sejarah Islam tidak pernah terjadi “tradegi Gereja Abad Pertengahan”, dan kebinggungan polarisasi ilmu dengan teologi.
Para Filsuf Yunani, bisa bangkit dari jeratan “mitos” menuju “logos” mengandalkan kemampuan berpikir “deduktif (umum-khusus)” yang menghasilkan pengetahuan spekulatif (kira-kira/prediksi). Sementara membawa semangat rasionalistik Yunani, Islam mampu menciptakan pola logika “induktif” lewat observasi. Sehingga pengetahuan yang didapatkan tidak lagi berupa kira-kira/prasangka, tapi sudah memasuki ranah pembuktian secara objektif di lapangan.
Satu hal yang sangat menarik bagi kita adalah originilitas pemikiran Thomas Aquinas, salah satu filsuf abad pertengahan yang dielu-elukan oleh kaum Nasrani. Pengamat pemikiran Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi, MA. M.Phil, mengatakan, karya hebat Aquinas, “Summa Theologia” adalah plagiasi dari karya Al Farabi dan Ibnu Rusyd.
Dalam ajaran Islam, pencarian ilmu, ataupun penyebarannya memiliki akar yang sangat kuat Ini dapat di buktikan dengan banyaknya hadist dan ayat al-Quran yang menerangkan akan hal tersebut. Salah satu hadist yang bisa dikutipkan sebagai ilustrasi mengenai pentingnya ilmu adalah salah satu sabda Rasulullah yang menyatakan keunggulan seorang berilmu dibandingkan dengan orang yang beribadah seperti terangnya bulan purnama dan bintang-bintang.
Begitu pentingnya masalah ilmu ini, buku-buku klasik Islam --semacam kitab-kitab hadist seperti Sahih Bukhari atau Sahih Muslim atau kitab klasik Ihya Ulumuddin karangan Al Ghazali-- memulai dengan bab nya mengenai ilmu. Peran penting ilmu ini bahkan diungkapkan oleh Imam Bukhari.
Kata-kata bijak Al Ghazali bisa dikutip untuk mengilustrasikan pentingnya ilmu dalam kehidupan. Beliau mengatakan, “Orang-orang yang selalu belajar akan sangat dihormati dan semua kekuatan yang tidak dilandasi pengetahuan akan runtuh.”
Seorang ulama kontemporer, Yusuf Qaradawi, mengungkapkan bahwa ilmu merupakan pembuka jalan bagi kehidupan spiritual yang terbimbing, ilmu merupakan petunjuk iman, penuntun amal; ilmu juga yang membimbing keyakinan dan cinta. Dalam risalahnya mengenai prioritas masa depan gerakan Islam, beliau menempatkan prioritas sisi intelektual dan pengetahuan melalui pengembangan fiqh baru sebagai prioritas awal.
Ilmu dan Peradaban
Konsep ilmu pengetahuan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam tubuh peradaban dan mengairi segi-segi peradaban Islam. Peradaban Islam, sebagaimana terwujudkan dalam sejarah klasiknya, dapat diidentikkan dengan kejayaan pengetahuan, sebagaiman seorang orientalis, Franz Rosenthal, memberi judul bukunya mengenai deskripsi dan peran pengetahuan dalam peradaban Islam sebagai, ‘The Knowledge Triumphant: The concept of Knowledge in Medievel Islam’.
Pada tulisan yang lain dia mengungkapkan, “Sebuah peradaban muslim tanpa pengetahuan tidaklah terbayangkan oleh generasi muslim pertengahan.”
Tetapi ada juga serangan yang menyudutkan umat Islam, dengan mengatakan “tradisi ilmiah dalam Islam mundur dikarenakan pemikiran dan karya-karya Al-Ghazali”. Padahal menurut ucapan ini merupakan pendapat orientalis yang salah memahami pemikiran Al-Ghazali.
Pengarag Ihya ‘Ulumuddin ini sebenarnya mengkritisi pandangan Ibnu Sina yang mengatakan “ilmu yang rasionalistik tidak perlu dijustifikasi lewat kebenaran teologis”. Pandangan Ibnu Sina ini mempengaruhi Ibnu Rusyd, sehingga lahirlah “double truth” yang saat kemudian dalam tradisi Nasrani dan modern terpolarisasi menjadi “kebenaran Tuhan” dan “kebenaran ilmiah”.
Prof Wan Moh. Nor Wan Daud pernah mengungkapkan bahwa pencapain-pencapaian peradaban Islam dahulu amat sangat terkait dengan adanya budaya ilmu di dalamnya, dan hal ini sudah tercatat dalam sejarah. Dari perspektif sejarah Wan Daud mengungkapkan bahwa sebuah bangsa yang kuat tetapi tidak ditunjang oleh oleh budaya ilmu yang baik, akan mengadopsi ciri dan kekhasan bangsa yang ditaklukkannya tetapi memiliki budaya ilmu yang baik. Bangsa Tartar yang mengobrak-abrik peradaban Islam di Baghdad dahulu kala justru malah terislamisasikan. Selanjutnya beliau menyebutkan budaya ilmu ini bisa dicirikan dengan terwujudnya masyarakat yang melibatkan diri dalam kegiatan keilmuan, ilmu merupakan keutamaan tertinggi dalam sistem nilai pribadi dan masyarakat. Munculnya penemuan-penemuan saintifik atau kemajuan teknologi di dunia Islam pada masa silam tidaklah terbayangkan tanpa adanya budaya ilmu yang menggerakkannya, karena pencapaian-pencapaian itu adalah manifestasi dari budaya ilmu tersebut. Syed Husein Alatas mengembangkan konsep “bebalisme” secara sosiologis terhadap kebiasaan, tradisi atau budaya anti-ilmu, anti-pembahasan, anti-penalaran dalam sebuah masyarakat.
Dalam abad modern ini dimana kebangkitan umat (resurrection people) didengungkan pembinaan budaya ilmu merupakan keharusan. Satu sisi yang juga bisa diberikan apresiasi dari budaya Ilmu dalam peradaban islam adalah penggunaan medium buku sebagai sarana penyebaran pengetahuan di dunia Islam. Lembaga penulisan buku –waraq–, perdagangan buku, perpustakaan – baik pribadi maupun lembaga kenegaraan– , sangat berkembang di dunia Islam ketika itu. Sebagaimana juga munculnya lingkaran studi di mesjid-mesjid, diskusi ilmiah di istana-istana penguasa, atau munculnya lembaga-lembaga pengajaran dari tingkat dasar hingga univesitas (kulliyah).
Di zaman klasik, setiap kota besar di dunia Islam memiliki bazaar buku masing-masing, suq al waraqa. Aktivitas para pedagang buku tidak semata-mata menjualbelikan buku, tetapi toko-toko mereka juga berperan sebagai tempat-tempat diskusi. Sebuah karya indeks mengenai buku-buku di dunia Islam sudah ada di masa itu. Al Fihrist, sebuah karya yang terkenal dikalangan sejarawan dikarang oleh Ibn Nadim seorang pedagang buku. Kajian mengenai penyebaran buku di dunia Islam juga bisa kita lihat dari karya seorang orientalis Denmark, J Pedersen dalam bukunya “Fajar Inteletualisme Islam.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berserta Dampak

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berserta Dampak



  • Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
  • Teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri
  • Ilmu Pengetahuan dan Teknologi biasa kita kenal dengan istilah IPTEK.
  • Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China

Siapa yang menguasai teknologi maka dia akan menguasai dunia
sebuah pepatah yang melahirkan dua persepsi dimana pertama sebagai motivasi untuk umat manusia agar tidak berhenti dan terus belajar sedangkan kedua malah menjadi pola pikir untuk tidak berusaha karena merasa tidak cukup belajar.

dua persepsi ini menghasilkan dua dampak yang dibawa oleh IPTEK

Dampak Positif perkembangan IPTEK :

  • Memberikan berbagai kemudahan
dengan adanya Ilmu Pengetahuan dapat membantu pola pikir manusia untuk lebih simple dan ditambah dengan adanya Teknologi menjadi media penggerak semakin mempermudah kegiatan dan aktifitas manusia, contoh dengan adanya teknologi nirkabel atau wireless yang mempermudah dalam beraktifitas dimana saja

  • Mempermudah meluasnya berbagai informasi
dengan adanya Ilmu Pengetahuan maka manusia memiliki landasan dalam berpikir yang selalu penuh inovasi, dengan perpaduan IPTEK maka manusia lebih mudah menyampaikan apa yang dia ketahui, contoh dengan adanya internet seseorang bisa menulis apa yang diketahui dan dipikirkannya dalam jurnal atau forum,

  • Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
dengan adanya perkembangan teknologi maka mempermudah manusia dalam mencari informasi sehingga menambah wawasan seseorang sesuai dengan pepatah tuntutlah ilmu hingga ke negeri cina menjadi terdengar tidak begitu sulit dengan IPTEK

Dampak negative perkembangan IPTEK :

  • Mempengaruhi pola berpikir
Manusia cenderung memiliki sikap untuk terus bergerak dengan adanya IPTEK pola pikirnya pun terus mengalami kemajuan yang malah terkadang menjadi bumerang tersendiri untuk manusia tersebut, seperti contoh mulai kendornya nilai dan norma agama karena pola pikir yang terlalu teoritis yang disebabkan oleh cepatnya informasi yang diterima tanpa dipahami, sebagai contoh munculnya ajaran agama SCIENTOLOGY

  • Hilangnya budaya Tradisional
semakin asiknya dengan kemudahan yang tercipta makan banyak hal lama yang akan ditinggalkan dan lupa untuk dilestarikan sehingga menjadi minim budaya yang malah justru memiliki nilai yang sangat penting, seperti contoh Anak-anak mulai sering bermain dengan PS, Komputer, IPAD, dll. sehingga tidak memainkan lagi permainan yang sama dengan orang tua dulu dan kemudian menghasilkan karakteristik individualisme

  • Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
tak dapat dipungkiri kerusakan yang dibawa dalam perkembangan IPTEK seperti dengan mudahnya untuk mengerok SDA tanpa ada tahap rehabilitasi kemudian kerusakan Bumi dimana terjadi Hujan Asam, Lubang Ozon, Radiasi dll. kemudian kerusakan juga berlangsung dengan moral bangsa dimana menjadi mudahnya melakukan kriminalitas di dunia maya (Cyber Crimei) dan kenakalan remaja karena mudahnya mencari informasi yang bahkan tidak dibutuhkan

  • Kesenjangan Sosial
dengan begitu banyak perkembangan teknologi dan kembali kepepatah Siapa yang menguasai teknologi maka menguasai dunia, muncullah kelompok mayoritas dan minoritas, terlihat berbagai contoh dalam generasi remaja dimana berbondong-bondong memakai blackberry agar bisa BBM dengan teman. maka terjadilah perbedaan BB user dengan bukan

Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal mungkin, antara lain :

  • Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.
  • Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya permasalahan di tempat itu.
  • Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.

Rabu, 20 Februari 2013

Manfaat dan Kegunaan Teknologi Informasi di Bidang Ilmu dan Teknologi Pangan

Manfaat dan Kegunaan Teknologi Informasi di Bidang Ilmu dan Teknologi Pangan

Manfaat Teknologi Informasi dalam Bidang Ketahanan Pangan

Istilah teknologi informasi mulai populer diakhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan data elektornik (elektronik data processing). Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), computer, komunikasi, dan elektronik digital.
Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia selalu berjalan dari masa ke masa. Sebagai Negara yang sedang berkembang, selalu mengadopsi berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana penggunaan internet mulai menjadi “makanan” sehari-hari yang dikenal dengan teknologi berbasis intenet (internet based technology).
Perkembangan teknologi informasi dalam bidang pangan jelas dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia. Secara internasional, Ketahanan Pangan didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan tiap individu memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang bergizi, sehat dan aman sehingga dapat menjalankan aktiivitas kehidupannya dengan optimal. Undang-undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau.  Meskipun memiliki perbedaan, terutama pada subjeknya, kedua definisi di atas memperlihatkan betapa luasnya dimensi ketahanan pangan.
Ketersediaan pangan terkait dengan usaha produksi pangan, distribusi dan perdagangan termasuk penyelenggaraan cadangan, ekspor dan impor. Akses penduduk terhadap pangan terkait dengan kemampuan produksi pangan di tingkat rumah tangga, kesempatan kerja dan pendapatan keluarga.  Dalam kaitan ini, pangan bukan hanya beras atau komoditas tanaman pangan (padi, jagung, kedele), tetapi mencakup makanan dan minuman yang berasal dari tumbuhan dan hewan termasuk ikan, baik produk primer maupun turunannya.
Dengan demikian pangan tidak hanya dihasilkan oleh pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan, tetapi juga oleh industri pengolahan pangan. Selanjutnya, pangan yang cukup tidak hanya dalam jumlah tetapi juga keragamannya, sebagai sumber asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral); untuk pertumbuhan, kesehatan, daya tahan fisik, kecerdasan dan produktivitas manusia.
Begitu banyak kepentingan bermain di dalam ketahanan pangan ini sehingga program-program dalam rangka ketahanan pangan seringkali menjadi parsial dan belum membentuk orkestra kegiatan yang harmonis. Padahal wadah untuk memainkan simfoni yang harmonis telah tersedia, yaitu Dewan Ketahanan Pangan yang diketuai oleh Presiden. Simfoni harmonis dapat dimainkan oleh orkestra Dewan Ketahanan Pangan jika memiliki partitur yang optimal berdasarkan segenap potensi yang ada dari semua sektor yang terlibat. Salah satu penyebab masih parsialnya program-program ini adalah belum jelasnya indikator-indikator tingkat impact dari setiap subsektor dalam mencapai status gizi yang optimal sebagai muara dari ketahanan pangan yang kuat.
Dalam mencapai tujuan tersebut di atas terjadi pembagian peran dan tanggung jawab berbagai pihak yang berkepentingan. Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman, bergizi, beragam, merata, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Selanjutnya, masyarakat berperan dalam menyelenggarakan produksi dan penyediaan, perdagangan dan distribusi, serta sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang aman dan bergizi.  Dalam perspektif inilah masyarakat bisnis turut bertanggung jawab dalam membangun ketahanan pangan termasuk di dalamnya penumbuhan kegiatan ekonomi yang menimbulkan income dan meningkatkan akses ekonomi terhadap  pangan serta mendukung upaya diversifikasi pangan.
Berangkat dari kerangka di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah  memberikan gambaran tentang peran teknologi dalam membangun ketahanan pangan.  Penekanan akan dilakukan terhadap peran teknologi pangan dalam rangka pengembangan nilai komoditi di sepanjang rantai nilainya.  Oleh karena itu pembahasan dimulai dengan pengertian-pengertian dasar, kerangka pengembangan dan pelajaran dan pengalaman yang dapat ditarik berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan hingga saat ini.
Rantai Nilai, Sumberdaya Lokal dan Peran Teknologi
Rantai nilai dan keseluruhan nilai tambah di sepanjang rantai merupakan penggerak dasar hampir semua jenis bisnis. Adanya nilai tambah inilah yang menarik para investor untuk menanamkan modalnya. Secara matematis, nilai tambah merupakan selisih antara harga dengan seluruh ongkos produksi, karena nilai tambah ditimbulkan oleh seluruh faktor produksi. Dengan makin ketatnya persaingan bisnis, maka dunia usaha selalu mencari keunggulan kompetitif berdasarkan nilai tambah yang diciptakan.

Penumbuhan rantai nilai dengan berbasiskan kepada potensi lokal merupakan strategi jitu untuk menggerakkan ekonomi daerah berdasarkan potensi yang  dimilikinya. Nilai tambah yang didapat inilah yang diharapkan dapat menumbuhkan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat setempat. Era otonomi daerah dan keragaman potensi di Indonesia makin membuka peluang dilaksanakannya strategi ini. Kerangka pikir ini seyogyanya mendasari penguatan peran teknologi dalam memperkuat ketahanan pangan.
Dengan demikian seluruh potensi lokal diramu sedemikian rupa sehingga menguatkan agroindustri yang dibangun di daerah tersebut.  Istilah lain yang juga sering dikaitkan dengan potensi/sumberdaya lokal adalah indigenous resources yang didefinisikan sebagai “set of knowledge and technology existing and developed in, arround and by specific indigenous communities (people) in an specific area (environment)”. Dengan kata lain, seluruh sumberdaya lokal / indigenous resources dioptimalkan untuk (1) menggerakkan ekonomi masyarakat dalam rangka meningkatkan akses ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan pendapatan  serta (2) meningkatkan keragaman konsumsi melalui berbagai menu yang dikembangkan dari bahan tersebut.
Teknologi dapat berperan sebagai penghela tumbuhnya agroindustri pangan lokal yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dan diversifikasi pangan secara simultan.

Manfaat Teknologi Informasi dalam Pengolahan Pangan


Di era yang telah di sebut era teknologi atau era globalisasi sekarang ini, Komputer bukan lagi menjadi barang sekunder bagi kebutuhan manusia.Melainkan sudah menjadi barang primer yang notabene setiap individu membutuhkan komputer dalam kegiatan dan pekerjaannya. Pertama kali ditemukannya mesin pintar yang disebut komputer ,masih sangat sederhana baik dari segi pemrograman maupun dari segi bentuk dan kualitas dan menjadi barang yang tidak semua orang bisa memilikinya. Seiring berkembangnya zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan terutama di bidang teknologi dan komunikasi, sehingga terciptanya inovasi-inovasi baru. Komputer kini tidak hanya sebagai mesin hitung ,tetapi menjadi asisten setia bagi manusia dalam memenuhi kebutuhannya.Kini program-program komputer semakin canggih.Kita dapat menghitung dengan ketelitian dengan menggunakan salah satu program yang di sajikan oleh komputer,dapat mendengarkan musik,menyimpan data,dan kita juga dapat membuat program sendiri.Komputer juga sudah di modifikasi bentuknya yang lebih praktis,kini yang kita sebut Laptop. Perangkat komputer yaitu Monitor,Keyboard,dan CPU ,di modifikasi menjadi satu kesatuan bentuk yang praktis dan mudah di bawa kemana-mana.Satu lagi yng lebih simple dan lebih canggih dari laptop yang disebut I-pad ! Kini dari mulai anak-anak sampe orang dewasa sudah di perkenalkan dan sudah dirambahi oleh teknologi ini. Dalam kegiatan sehari-hari pun sudah terasa sulit rasanya tanpa menggunakan teknologi .
 Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia selalu berjalan dari masa ke masa. Sebagai Negara yang sedang berkembang, selalu mengadopsi berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana penggunaan internet mulai menjadi “makanan” sehari-hari yang dikenal dengan teknologi berbasis intenet (internet based technology).
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahan, UKM (Usaha Kecil Menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
Teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan potensi sumberdaya tanaman pangan, sumberdaya peternakan dan sumberdaya perikanan. Teknologi yang dihasilkan dari penelitian dan pengkajian (litkaji) akan menjadi sia-sia jika tidak diaplikasikan di lapangan, terutama dalam upaya pemberdayaan masyarakat tani. Kondisi di lapangan menunjukkan masih rendahnya/terbatasnya informasi teknologi yang diterima oleh petani/pengguna baik dari Balai Penelitian, Balai Pengkajian maupun Perguruan Tinggi. Keberhasilan diseminasi teknologi pertanian sangat tergantung pada kesesuaian antara informasi teknologi pertanian yang didiseminasikan dengan yang dibutuhkan serta memperhatikan kebutuhan pengguna. Hasil penelitian/pengkajian akan kurang bermanfaat apabila tidak diikuti dengan usaha penyebarluasan informasi baik melalui media cetak, elektronik dan pertemuan, salah satunya Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian. Menginggat pentingnya informasi teknologi dari hasil litkaji yang dilakukan Balit dan Balai pengkajian dirasa perlu untuk dibahas dalam Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian sebelum disebarluaskan.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia. Secara internasional, Ketahanan Pangan didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan tiap individu memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang bergizi, sehat dan aman sehingga dapat menjalankan aktiivitas kehidupannya dengan optimal. Undang-undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau.  Meskipun memiliki perbedaan, terutama pada subjeknya, kedua definisi di atas memperlihatkan betapa luasnya dimensi ketahanan pangan.
Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman, bergizi, beragam, merata, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Selanjutnya, masyarakat berperan dalam menyelenggarakan produksi dan penyediaan, perdagangan dan distribusi, serta sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang aman dan bergizi.
Dalam praktek pengolahan pangan sendiri ,dibutuhkan teknologi di dalamnya .Misalnya untuk membuat formulasi bahan pangan yang baru,baik,bergizi,dan aman,digunakan teknologi berupa bahan-bahan kimia yang telah di rekayasa agar dapat digunakan dalam pengolahan pangan.Dan dari segi pembuatan bahan pangan sendiri ,menggunakan mesin-mesin yang berteknologi mutakhir dan lebih menghemat waktu dan tenaga. Misalnya kompor listrik,oven,mesin pengering,mesin pemanas,mesin pembeku,dll. Informasi pun tak kalah ambil andil dalam pengolahan pangan. Di zaman Internet yang sudah menjadi makanan sehari-hari ini, kita dapat mencari informasi mengenai bahan-bahan pangan,kebutuhan pangan, ketersediaan pangan,panganan khas suatu daerah,ataupun memperkenalkan produk pangan yang kita ciptakan. Sehinga dapat menjadi peluang besar bagi kita dan menambah wawasan untuk terus menginovasi dan menciptakan bahan pangan( diversifikasi pangan) yang pada saat ini diberbagai daerah mulai kekurangan bahan pangan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi terus merambah dan bermanfaat di segala bidang ,khususnya teknologi pangan. Kini untuk memasarkan produk pangan kita tidak perlu kesana-kemari ,cukup dengan memanfaatkan internet dan jaringan sosial lainnya.Dan untuk pengontrolan produk pangan,teknologi pun ikut andil memfasilitasi hal tersebut. Telah diciptakan mesin-mesin dan alat-alat canggih untuk pengolahan dan pengawasan pangan di berbagai daerah .
Sehingga dapat disimpulkan peran serta teknologi sangan berpengaruh dalam segala aspek kegiatan manusia.


anfaat Teknologi dalam Pengolahan Pangan

Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi sangat pesat. Penguasaan terhadap teknologi komunikasi maupun informasi mutlak kita miliki, jika tidak mau terlindas dan tergerus era yang kaya akan kompetisi. Dewasa ini, kebutuhan akan teknologi semakin besar, apalagi teknologi informasi maupun komunikasi ini dapat memberikan kemudahan yang begitu besarnya dalam segala bidang, seperti dalam bidang pendidikan, perbankan, kedokteran, industri, pertanian dan sebagainya.
Teknologi informasi membawa kemudahan tersendiri bagi masing-masing bidang. Salah satu contoh teknologi informasi komunikasi adalah internet. Disini, kita bisa menjelajah dunia tanpa batas. Melalui sarana ini, segala informasi yang tersebar di seluruh dunia pun dapat kita lihat dengan mudahnya. Hal ini mengakibatkan, kerja kita lebih efektif dan efisien.
Pertanian merupakan salah satu bidang yang perkembangan teknologinya cukup pesat. Walaupun banyak muncul perkembangan dalam bidang pertanian, teknologi yang  bermanfaat  harus dapat diaplikasikan. Mengapa ? Karena masih banyak orang yang belum dapat mengaplikasikannya, terutama pada masyarakat pedesaan. Akan tetapi, jika kita mampu untuk mengaplikasikanya, IT akan menjadi sumber manfaat bagi kita.
Berbagai macam kontribusi diberikan oleh IT demi kemajuan pertanian, khususnya dalam teknologi pangan saat ini. Salah satunya yaitu sebagai sarana mempermudah proses produksi maupun proses pengolahan pangan. Dengan komputer, proses produksi akan menjadi lebih efektif dan efisien. Berbeda dengan jaman saat teknologi masih minim, semua dikerjakan oleh manusia secara manual. Hal itu akan membuat kerja menjadi kurang efektif dan hanya membuang tenaga serta waktu.
Teknologi pangan merupakan suatu bagian dari proses pertanian industri. Proses dari pertanian industry antara lain, budidaya tanaman, panen, pasca panen, pengangkutan, pengolahan pangan, pengemasan, penyimpanan dan sebagainya. Tahap demi tahap menghasilkan suatu produk makanan yang berkualitas memerlukan informasi, baik dari segi bahan baku, cara pengolahan, maupun cara pengemasannya. Setiap sistem yang diterapkan untuk mendapatkan informasi, harus menghasilkan suatu bentuk output yang akurat dan lengkap dengan memperhatikan efisiensi waktu serta mudah diakses. IT yang diterapkan dapat berupa pengolahan, pertukaran serta pengelolaan data menjadi suatu informasi.
Selain itu, IT khususnya komputer juga dapat membantu dalam pengawasan numeric ataupun pengawasan proses. Pengawasan numeric (numeric control) berarti pengawasan secara otomatis terhadap posisi dan operasi mesin-mesin yang digunakan.
Pengawasan proses berarti menyediakan otomatisasi di dalam operasi proses yang kontinu. Komputer untuk pengawasan proses digunakan pada industri yang otomatis proses produksinya dan mengatur secara otomatis variable-variabel yang mempengaruhi proses produksi.
Manfaat lain yang tidak kalah pentingnya, IT dapat dijadiakan sarana penunjang kreatifitas bagi produsen yang ingin membuat desain-desain produk pangan terbaru. Dengan perkembangan IT, komputer dapat mendukung dengan berbagai macam software yang dibutuhkan dalam pengolahan pangan. Contohnya, komputer dapat digunakan sebagai pengawas keadaan dari zat-zat kimia dari produk yang akan diolah, sehingga produsen dapat memantau dengan mudah apa yang akan ia produksi. Dari segi pengemasan, mesin-mesin khusus digunakan untuk membuat kemasan dan mengotomatisasi proses ini untuk memaksimalkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
Selain dari segi produksi, IT juga bermanfaat dalam segi pemasaran. Contoh yang paling mudah adalah iklan serta publikasi produk-produk yang diolah. Jika kita menggunakan luasnya jaringan IT, akan lebih mudah memasarkannya. Dari sini terlihat, bahwa IT sangat berperan penting dalam suatu proses pengolahan makanan, dari mulai pembuatan desain bungkus produk, hingga marketing via onlinepun tidak terlepas dari jasa sebuah mesin yang dibuat oleh perkembangan IT.
Kini dalam teknologi pengolahan pangan, beberapa aplikasi atau program komputer sangat diperlukan. Antara lain meliputi penggunaan software komputer dalam manajemen produksi dan pemasaran. Dalam manajemen produksi membutuhkan komputer untuk mengontrol proses produksi dari awal perncanaan hingga barang jadi, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan manajemen organisasi. Beberapaaplikasi komputer pengontrol proses produksi, meliputi proses perencaan bahan baku, jumlah produksi, biaya produksi ( mesin, pegawai, external costing ), kapasitas dan jumlah mesin, hasil proses produksi (barang 1/2 jadi , barang jadi ) serta laporan nilai produksi. Selain itu, ada juga beberapa aplikasi komputer pengontrol penjualan barang jadi, meliputi stok control, cetak faktur ( keluar dan retur ), nilai penjualan, laporan stok dan laporan penjualan per kelompok detil penjualan.

Manfaat IT di Teknologi Pangan


Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk mempercepat perkembangan atau Perkembangan teknologipada saat ini sangat pesat sekali terutama teknlogi di bidang informasi komunikasi. baik dari sisi kecepatan maupun kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan juga semakin berkembang. teknologi informasi dan teknologi ini sangat penting sekali bagi suatu negara apalagi bagi negara yang berkembang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat juga tidak kalah pesatnya di banding dengan Negara Negara lain. Seiring kemajuan teknologi informasi, segala sesuatu akan menjadi lebih mudah dikerjakan dengan teknologi komputer, begitu juga dalam teknologi pangan. Kini dalam teknologi pengolahan pangan, beberapa aplikasi/program komputer sangat diperlukan. Terutama pada bagian teknologi industri pangan. Antara lain meliputi penggunaan software komputer dalam manajemen produksi, QC/QA, R&D dan pemasaran.
Dalam manajemen produksi membutuhkan komputer untuk mengontrol proses produksi dari awal perncanaan hingga proses pengeluaran / penjualan barang jadi, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan manajemen organisasi.
1.   Aplikasi Komputer pengontrol Proses Produksi, meliputi:
a. Proses Perencaan Bahan Baku
b. Jumlah Produksi
c. Biaya Produksi ( Mesin, Pegawai, External Costing Dll )
d. Kapasitas Dan Jumlah Mesin
e. Hasil Proses Produksi (Barang 1/2 Jadi , Barang Jadi )
f. Laporan Nilai Produksi

2. Aplikasi Komputer Pengontrol Penjualan Barang Jadi,
 meliputi:
a. Stok kontrol
b. Cetak Faktur ( Keluar dan Retur )
c. Nilai Penjualan
d. Laporan Stok
e. Laporan Penjualan per kelompok Detil Penjualan .
Ada lagi peran komputer yang sangat penting dalam pengolahan pangan. Yaitu untuk MENGESTIMASI BIAYA PRODUKSI PANGAN .
Estimasi dalam sebuah proyek dapat memberikan informasi mengenai sumber daya kepada orang-orang yang terlibat dalam proyek untuk mengambil keputusan guna mencapai tujuan dari proyek tersebut. Kegiatan estimasi dapat dipermudah dengan menggunakan teknologi komputer. Oleh karena itu dilakukan sebuah penelitian untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak komputer yang dapat mengestimasi biaya proyek. Dari penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan sebuah perangkat lunak yang dapat mengestimasi biaya proyek. Selain itu juga diharapkan dapat dihasilkan database untuk kepentingan estimasi tersebut.
Perangkat lunak komputer yang dikembangkan dalam penelitian ini diberi nama AutoRAB2000. AutoRAB2000 dikembangkan untuk mengestimasi biaya proyek khususnya pada proyek peningkatan jalan. AutoRAB2000 yang dijalankan dengan sistem operasi Windows 95 disusun menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic dengan metode pemrograman berorientasi obyek.
Sebagai data untuk AutoRAB2000, dibuat sebuah database menggunakan Microsoft Access 97, yang didalamnya terdapat data Bab Pekerjaan, data Item Pekerjaan, data Harga Satuan Sumber Daya, data Jenis Sumber Daya dan data Kuantitas Sumber Daya.
Output yang dihasilkan AutoRAB2000 adalah Daftar Harga Satuan, Analisa Harga Satuan Mata Pembayaran, Daftar Kuantitas dan Harga serta Rekapitulasinya. Output dapat dilihat di layar monitor, disimpan di dalam file atau dicetak dengan printer. Hasil dan AutoRAB2000 telah dibandingkan dengan perhitungan manual dan hasilnya dapat diandalkan. Dengan adanya perangkat lunak komputer AutoRAB2000 maka waktu estimasi dapat dipercepat, data dapat disimpan secara elektronis sehingga menghemat penggunaan kertas, jumlah data yang disimpan terbatas hanya pada kapasitas hard disk dan RAM komputer. AutoRAB200Q mempunyai beberapa kelemahan seperti belum mampu menghitung volume pekerjaan, kuantitas dan harga satuan sumber daya. Selain itu AutoRAB2000 belum memberikan kesempatan bagi pemakai untuk menetapkan prosentase dari Biaya Umum dan Keuntungan serta Pajak Pertambahan Nilai. Namun secara keseluruhan dengan menggunakan AutoRAB2000 seorang estimator dapat dipermudah.