Manfaat dan Kegunaan Teknologi Informasi di Bidang Ilmu dan Teknologi Pangan
Manfaat Teknologi Informasi dalam Bidang Ketahanan Pangan
Istilah teknologi informasi mulai populer diakhir tahun 70-an. Pada masa
sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer
atau pengolahan data elektornik (elektronik data processing). Teknologi
informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran
data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), computer, komunikasi, dan elektronik digital.
Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia selalu berjalan dari masa
ke masa. Sebagai Negara yang sedang berkembang, selalu mengadopsi
berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana
penggunaan internet mulai menjadi “makanan” sehari-hari yang dikenal
dengan teknologi berbasis intenet (internet based technology).
Perkembangan teknologi informasi dalam bidang pangan jelas dimungkinkan
karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang
pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan
varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman
dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak
fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama
ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak
asasi setiap rakyat Indonesia. Secara internasional, Ketahanan Pangan
didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan tiap individu
memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang bergizi, sehat dan aman
sehingga dapat menjalankan aktiivitas kehidupannya dengan optimal.
Undang-undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan
Ketahanan Pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman merata dan terjangkau. Meskipun memiliki perbedaan,
terutama pada subjeknya, kedua definisi di atas memperlihatkan betapa
luasnya dimensi ketahanan pangan.
Ketersediaan pangan terkait dengan usaha produksi pangan, distribusi dan
perdagangan termasuk penyelenggaraan cadangan, ekspor dan impor. Akses
penduduk terhadap pangan terkait dengan kemampuan produksi pangan di
tingkat rumah tangga, kesempatan kerja dan pendapatan keluarga. Dalam
kaitan ini, pangan bukan hanya beras atau komoditas tanaman pangan
(padi, jagung, kedele), tetapi mencakup makanan dan minuman yang berasal
dari tumbuhan dan hewan termasuk ikan, baik produk primer maupun
turunannya.
Dengan demikian pangan tidak hanya dihasilkan oleh pertanian,
peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan, tetapi juga oleh
industri pengolahan pangan. Selanjutnya, pangan yang cukup tidak hanya
dalam jumlah tetapi juga keragamannya, sebagai sumber asupan zat gizi
makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan
mineral); untuk pertumbuhan, kesehatan, daya tahan fisik, kecerdasan dan
produktivitas manusia.
Begitu banyak kepentingan bermain di dalam ketahanan pangan ini sehingga
program-program dalam rangka ketahanan pangan seringkali menjadi
parsial dan belum membentuk orkestra kegiatan yang harmonis. Padahal
wadah untuk memainkan simfoni yang harmonis telah tersedia, yaitu Dewan
Ketahanan Pangan yang diketuai oleh Presiden. Simfoni harmonis dapat
dimainkan oleh orkestra Dewan Ketahanan Pangan jika memiliki partitur
yang optimal berdasarkan segenap potensi yang ada dari semua sektor yang
terlibat. Salah satu penyebab masih parsialnya program-program ini
adalah belum jelasnya indikator-indikator tingkat impact dari setiap subsektor dalam mencapai status gizi yang optimal sebagai muara dari ketahanan pangan yang kuat.
Dalam mencapai tujuan tersebut di atas terjadi pembagian peran dan
tanggung jawab berbagai pihak yang berkepentingan. Pemerintah
menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian, dan pengawasan
terhadap ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman,
bergizi, beragam, merata, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Selanjutnya, masyarakat berperan dalam menyelenggarakan produksi dan
penyediaan, perdagangan dan distribusi, serta sebagai konsumen yang
berhak memperoleh pangan yang aman dan bergizi. Dalam perspektif inilah
masyarakat bisnis turut bertanggung jawab dalam membangun ketahanan
pangan termasuk di dalamnya penumbuhan kegiatan ekonomi yang
menimbulkan income dan meningkatkan akses ekonomi terhadap pangan serta mendukung upaya diversifikasi pangan.
Berangkat dari kerangka di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah
memberikan gambaran tentang peran teknologi dalam membangun ketahanan
pangan. Penekanan akan dilakukan terhadap peran teknologi pangan dalam
rangka pengembangan nilai komoditi di sepanjang rantai nilainya. Oleh
karena itu pembahasan dimulai dengan pengertian-pengertian dasar,
kerangka pengembangan dan pelajaran dan pengalaman yang dapat ditarik
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan hingga saat ini.
Rantai Nilai, Sumberdaya Lokal dan Peran Teknologi
Rantai nilai dan keseluruhan nilai tambah di sepanjang rantai merupakan
penggerak dasar hampir semua jenis bisnis. Adanya nilai tambah inilah
yang menarik para investor untuk menanamkan modalnya. Secara matematis,
nilai tambah merupakan selisih antara harga dengan seluruh ongkos
produksi, karena nilai tambah ditimbulkan oleh seluruh faktor produksi.
Dengan makin ketatnya persaingan bisnis, maka dunia usaha selalu mencari
keunggulan kompetitif berdasarkan nilai tambah yang diciptakan.
Penumbuhan rantai nilai dengan berbasiskan kepada potensi lokal
merupakan strategi jitu untuk menggerakkan ekonomi daerah berdasarkan
potensi yang dimilikinya. Nilai tambah yang didapat inilah yang
diharapkan dapat menumbuhkan lapangan kerja dan pendapatan bagi
masyarakat setempat. Era otonomi daerah dan keragaman potensi di
Indonesia makin membuka peluang dilaksanakannya strategi ini. Kerangka
pikir ini seyogyanya mendasari penguatan peran teknologi dalam
memperkuat ketahanan pangan.
Dengan demikian seluruh potensi lokal diramu sedemikian rupa sehingga
menguatkan agroindustri yang dibangun di daerah tersebut. Istilah lain
yang juga sering dikaitkan dengan potensi/sumberdaya lokal adalah
indigenous resources yang didefinisikan sebagai “set
of knowledge and technology existing and developed in, arround and by
specific indigenous communities (people) in an specific area
(environment)”. Dengan kata lain, seluruh sumberdaya lokal / indigenous resources dioptimalkan
untuk (1) menggerakkan ekonomi masyarakat dalam rangka meningkatkan
akses ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan pendapatan serta
(2) meningkatkan keragaman konsumsi melalui berbagai menu yang
dikembangkan dari bahan tersebut.
Teknologi dapat berperan sebagai penghela tumbuhnya agroindustri pangan
lokal yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dan diversifikasi
pangan secara simultan.
Manfaat Teknologi Informasi dalam Pengolahan Pangan
Di era yang telah di sebut era teknologi atau era globalisasi sekarang ini, Komputer bukan lagi menjadi barang sekunder bagi kebutuhan manusia.Melainkan sudah menjadi barang primer yang notabene setiap individu membutuhkan komputer dalam kegiatan dan pekerjaannya. Pertama kali ditemukannya mesin pintar yang disebut komputer ,masih sangat sederhana baik dari segi pemrograman maupun dari segi bentuk dan kualitas dan menjadi barang yang tidak semua orang bisa memilikinya. Seiring berkembangnya zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan terutama di bidang teknologi dan komunikasi, sehingga terciptanya inovasi-inovasi baru. Komputer kini tidak hanya sebagai mesin hitung ,tetapi menjadi asisten setia bagi manusia dalam memenuhi kebutuhannya.Kini program-program komputer semakin canggih.Kita dapat menghitung dengan ketelitian dengan menggunakan salah satu program yang di sajikan oleh komputer,dapat mendengarkan musik,menyimpan data,dan kita juga dapat membuat program sendiri.Komputer juga sudah di modifikasi bentuknya yang lebih praktis,kini yang kita sebut Laptop. Perangkat komputer yaitu Monitor,Keyboard,dan CPU ,di modifikasi menjadi satu kesatuan bentuk yang praktis dan mudah di bawa kemana-mana.Satu lagi yng lebih simple dan lebih canggih dari laptop yang disebut I-pad ! Kini dari mulai anak-anak sampe orang dewasa sudah di perkenalkan dan sudah dirambahi oleh teknologi ini. Dalam kegiatan sehari-hari pun sudah terasa sulit rasanya tanpa menggunakan teknologi .
Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia selalu berjalan dari masa ke masa. Sebagai Negara yang sedang berkembang, selalu mengadopsi berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana penggunaan internet mulai menjadi “makanan” sehari-hari yang dikenal dengan teknologi berbasis intenet (internet based technology).
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahan, UKM (Usaha Kecil Menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
Teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan potensi sumberdaya tanaman pangan, sumberdaya peternakan dan sumberdaya perikanan. Teknologi yang dihasilkan dari penelitian dan pengkajian (litkaji) akan menjadi sia-sia jika tidak diaplikasikan di lapangan, terutama dalam upaya pemberdayaan masyarakat tani. Kondisi di lapangan menunjukkan masih rendahnya/terbatasnya informasi teknologi yang diterima oleh petani/pengguna baik dari Balai Penelitian, Balai Pengkajian maupun Perguruan Tinggi. Keberhasilan diseminasi teknologi pertanian sangat tergantung pada kesesuaian antara informasi teknologi pertanian yang didiseminasikan dengan yang dibutuhkan serta memperhatikan kebutuhan pengguna. Hasil penelitian/pengkajian akan kurang bermanfaat apabila tidak diikuti dengan usaha penyebarluasan informasi baik melalui media cetak, elektronik dan pertemuan, salah satunya Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian. Menginggat pentingnya informasi teknologi dari hasil litkaji yang dilakukan Balit dan Balai pengkajian dirasa perlu untuk dibahas dalam Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian sebelum disebarluaskan.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia. Secara internasional, Ketahanan Pangan didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan tiap individu memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang bergizi, sehat dan aman sehingga dapat menjalankan aktiivitas kehidupannya dengan optimal. Undang-undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau. Meskipun memiliki perbedaan, terutama pada subjeknya, kedua definisi di atas memperlihatkan betapa luasnya dimensi ketahanan pangan.
Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman, bergizi, beragam, merata, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Selanjutnya, masyarakat berperan dalam menyelenggarakan produksi dan penyediaan, perdagangan dan distribusi, serta sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang aman dan bergizi.
Dalam praktek pengolahan pangan sendiri ,dibutuhkan teknologi di dalamnya .Misalnya untuk membuat formulasi bahan pangan yang baru,baik,bergizi,dan aman,digunakan teknologi berupa bahan-bahan kimia yang telah di rekayasa agar dapat digunakan dalam pengolahan pangan.Dan dari segi pembuatan bahan pangan sendiri ,menggunakan mesin-mesin yang berteknologi mutakhir dan lebih menghemat waktu dan tenaga. Misalnya kompor listrik,oven,mesin pengering,mesin pemanas,mesin pembeku,dll. Informasi pun tak kalah ambil andil dalam pengolahan pangan. Di zaman Internet yang sudah menjadi makanan sehari-hari ini, kita dapat mencari informasi mengenai bahan-bahan pangan,kebutuhan pangan, ketersediaan pangan,panganan khas suatu daerah,ataupun memperkenalkan produk pangan yang kita ciptakan. Sehinga dapat menjadi peluang besar bagi kita dan menambah wawasan untuk terus menginovasi dan menciptakan bahan pangan( diversifikasi pangan) yang pada saat ini diberbagai daerah mulai kekurangan bahan pangan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi terus merambah dan bermanfaat di segala bidang ,khususnya teknologi pangan. Kini untuk memasarkan produk pangan kita tidak perlu kesana-kemari ,cukup dengan memanfaatkan internet dan jaringan sosial lainnya.Dan untuk pengontrolan produk pangan,teknologi pun ikut andil memfasilitasi hal tersebut. Telah diciptakan mesin-mesin dan alat-alat canggih untuk pengolahan dan pengawasan pangan di berbagai daerah .
Sehingga dapat disimpulkan peran serta teknologi sangan berpengaruh dalam segala aspek kegiatan manusia.
anfaat Teknologi dalam Pengolahan Pangan
Di era globalisasi ini, perkembangan
teknologi sangat pesat. Penguasaan terhadap teknologi komunikasi maupun
informasi mutlak kita miliki, jika tidak mau terlindas dan tergerus era
yang kaya akan kompetisi. Dewasa ini, kebutuhan akan teknologi semakin
besar, apalagi teknologi informasi maupun komunikasi ini dapat
memberikan kemudahan yang begitu besarnya dalam segala bidang, seperti
dalam bidang pendidikan, perbankan, kedokteran, industri, pertanian dan
sebagainya.
Teknologi informasi membawa kemudahan tersendiri bagi masing-masing bidang. Salah
satu contoh teknologi informasi komunikasi adalah internet. Disini,
kita bisa menjelajah dunia tanpa batas. Melalui sarana ini, segala
informasi yang tersebar di seluruh dunia pun dapat kita lihat dengan
mudahnya. Hal ini mengakibatkan, kerja kita lebih efektif dan efisien.
Pertanian merupakan salah satu bidang yang perkembangan teknologinya cukup pesat.
Walaupun banyak muncul perkembangan dalam bidang pertanian, teknologi
yang bermanfaat harus dapat diaplikasikan. Mengapa ? Karena masih
banyak orang yang belum dapat mengaplikasikannya, terutama pada
masyarakat pedesaan. Akan tetapi, jika kita mampu untuk
mengaplikasikanya, IT akan menjadi sumber manfaat bagi kita.
Berbagai macam kontribusi diberikan oleh IT demi kemajuan pertanian,
khususnya dalam teknologi pangan saat ini. Salah satunya yaitu sebagai
sarana mempermudah proses produksi maupun proses pengolahan pangan.
Dengan komputer, proses produksi akan menjadi lebih efektif dan efisien.
Berbeda dengan jaman saat teknologi masih minim, semua dikerjakan oleh
manusia secara manual. Hal itu akan membuat kerja menjadi kurang efektif
dan hanya membuang tenaga serta waktu.
Teknologi pangan merupakan suatu bagian dari proses pertanian industri.
Proses dari pertanian industry antara lain, budidaya tanaman, panen,
pasca panen, pengangkutan, pengolahan pangan, pengemasan, penyimpanan
dan sebagainya. Tahap demi tahap menghasilkan suatu produk makanan yang
berkualitas memerlukan informasi, baik dari segi bahan baku, cara
pengolahan, maupun cara pengemasannya. Setiap sistem yang diterapkan untuk mendapatkan
informasi, harus menghasilkan suatu bentuk output yang akurat dan
lengkap dengan memperhatikan efisiensi waktu serta mudah diakses. IT
yang diterapkan dapat berupa pengolahan, pertukaran serta pengelolaan
data menjadi suatu informasi.
Selain itu, IT khususnya komputer juga dapat membantu dalam pengawasan
numeric ataupun pengawasan proses. Pengawasan numeric (numeric control)
berarti pengawasan secara otomatis terhadap posisi dan operasi
mesin-mesin yang digunakan.
Pengawasan proses berarti menyediakan otomatisasi di dalam operasi
proses yang kontinu. Komputer untuk pengawasan proses digunakan pada
industri yang otomatis proses produksinya dan mengatur secara otomatis
variable-variabel yang mempengaruhi proses produksi.
Manfaat lain yang tidak kalah pentingnya, IT dapat dijadiakan sarana
penunjang kreatifitas bagi produsen yang ingin membuat desain-desain
produk pangan terbaru. Dengan perkembangan IT, komputer dapat mendukung
dengan berbagai macam software yang dibutuhkan dalam pengolahan pangan.
Contohnya, komputer dapat digunakan sebagai pengawas keadaan dari
zat-zat kimia dari produk yang akan diolah, sehingga produsen dapat
memantau dengan mudah apa yang akan ia produksi. Dari segi pengemasan,
mesin-mesin khusus digunakan untuk membuat kemasan dan mengotomatisasi
proses ini untuk memaksimalkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
Selain dari segi produksi, IT juga bermanfaat dalam segi pemasaran.
Contoh yang paling mudah adalah iklan serta publikasi produk-produk yang
diolah. Jika kita menggunakan luasnya jaringan IT, akan lebih mudah
memasarkannya. Dari sini terlihat, bahwa IT sangat berperan penting
dalam suatu proses pengolahan makanan, dari mulai pembuatan desain
bungkus produk, hingga marketing via onlinepun tidak terlepas dari jasa sebuah mesin yang dibuat oleh perkembangan IT.
Kini dalam teknologi pengolahan pangan, beberapa aplikasi atau program
komputer sangat diperlukan. Antara lain meliputi penggunaan software
komputer dalam manajemen produksi dan pemasaran. Dalam manajemen
produksi membutuhkan komputer untuk mengontrol proses produksi dari awal
perncanaan hingga barang jadi, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
manajemen organisasi. Beberapaaplikasi komputer pengontrol proses produksi, meliputi
proses perencaan bahan baku, jumlah produksi, biaya produksi ( mesin,
pegawai, external costing ), kapasitas dan jumlah mesin, hasil proses
produksi (barang 1/2 jadi , barang jadi ) serta laporan nilai produksi.
Selain itu, ada juga beberapa aplikasi komputer pengontrol penjualan barang jadi, meliputi
stok control, cetak faktur ( keluar dan retur ), nilai penjualan,
laporan stok dan laporan penjualan per kelompok detil penjualan.
Manfaat IT di Teknologi Pangan
Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk mempercepat perkembangan atau Perkembangan teknologipada saat ini sangat pesat sekali terutama teknlogi di bidang informasi komunikasi. baik dari sisi kecepatan maupun kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan juga semakin berkembang. teknologi informasi dan teknologi ini sangat penting sekali bagi suatu negara apalagi bagi negara yang berkembang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat juga tidak kalah pesatnya di banding dengan Negara Negara lain. Seiring kemajuan teknologi informasi, segala sesuatu akan menjadi lebih mudah dikerjakan dengan teknologi komputer, begitu juga dalam teknologi pangan. Kini dalam teknologi pengolahan pangan, beberapa aplikasi/program komputer sangat diperlukan. Terutama pada bagian teknologi industri pangan. Antara lain meliputi penggunaan software komputer dalam manajemen produksi, QC/QA, R&D dan pemasaran.
Dalam manajemen produksi membutuhkan komputer untuk mengontrol proses produksi dari awal perncanaan hingga proses pengeluaran / penjualan barang jadi, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan manajemen organisasi.
1. Aplikasi Komputer pengontrol Proses Produksi, meliputi:
a. Proses Perencaan Bahan Baku
b. Jumlah Produksi
c. Biaya Produksi ( Mesin, Pegawai, External Costing Dll )
d. Kapasitas Dan Jumlah Mesin
e. Hasil Proses Produksi (Barang 1/2 Jadi , Barang Jadi )
f. Laporan Nilai Produksi
2. Aplikasi Komputer Pengontrol Penjualan Barang Jadi, meliputi:
a. Stok kontrol
b. Cetak Faktur ( Keluar dan Retur )
c. Nilai Penjualan
d. Laporan Stok
e. Laporan Penjualan per kelompok Detil Penjualan .
Ada lagi peran komputer yang sangat penting dalam pengolahan pangan. Yaitu untuk MENGESTIMASI BIAYA PRODUKSI PANGAN .a. Proses Perencaan Bahan Baku
b. Jumlah Produksi
c. Biaya Produksi ( Mesin, Pegawai, External Costing Dll )
d. Kapasitas Dan Jumlah Mesin
e. Hasil Proses Produksi (Barang 1/2 Jadi , Barang Jadi )
f. Laporan Nilai Produksi
2. Aplikasi Komputer Pengontrol Penjualan Barang Jadi, meliputi:
a. Stok kontrol
b. Cetak Faktur ( Keluar dan Retur )
c. Nilai Penjualan
d. Laporan Stok
e. Laporan Penjualan per kelompok Detil Penjualan .
Estimasi dalam sebuah proyek dapat memberikan informasi mengenai sumber daya kepada orang-orang yang terlibat dalam proyek untuk mengambil keputusan guna mencapai tujuan dari proyek tersebut. Kegiatan estimasi dapat dipermudah dengan menggunakan teknologi komputer. Oleh karena itu dilakukan sebuah penelitian untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak komputer yang dapat mengestimasi biaya proyek. Dari penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan sebuah perangkat lunak yang dapat mengestimasi biaya proyek. Selain itu juga diharapkan dapat dihasilkan database untuk kepentingan estimasi tersebut.
Perangkat lunak komputer yang dikembangkan dalam penelitian ini diberi nama AutoRAB2000. AutoRAB2000 dikembangkan untuk mengestimasi biaya proyek khususnya pada proyek peningkatan jalan. AutoRAB2000 yang dijalankan dengan sistem operasi Windows 95 disusun menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic dengan metode pemrograman berorientasi obyek.
Sebagai data untuk AutoRAB2000, dibuat sebuah database menggunakan Microsoft Access 97, yang didalamnya terdapat data Bab Pekerjaan, data Item Pekerjaan, data Harga Satuan Sumber Daya, data Jenis Sumber Daya dan data Kuantitas Sumber Daya.
Output yang dihasilkan AutoRAB2000 adalah Daftar Harga Satuan, Analisa Harga Satuan Mata Pembayaran, Daftar Kuantitas dan Harga serta Rekapitulasinya. Output dapat dilihat di layar monitor, disimpan di dalam file atau dicetak dengan printer. Hasil dan AutoRAB2000 telah dibandingkan dengan perhitungan manual dan hasilnya dapat diandalkan. Dengan adanya perangkat lunak komputer AutoRAB2000 maka waktu estimasi dapat dipercepat, data dapat disimpan secara elektronis sehingga menghemat penggunaan kertas, jumlah data yang disimpan terbatas hanya pada kapasitas hard disk dan RAM komputer. AutoRAB200Q mempunyai beberapa kelemahan seperti belum mampu menghitung volume pekerjaan, kuantitas dan harga satuan sumber daya. Selain itu AutoRAB2000 belum memberikan kesempatan bagi pemakai untuk menetapkan prosentase dari Biaya Umum dan Keuntungan serta Pajak Pertambahan Nilai. Namun secara keseluruhan dengan menggunakan AutoRAB2000 seorang estimator dapat dipermudah.
0 komentar:
Posting Komentar